Bursok Ribut Nantang Sri Mulyani Demi Negara Dapat 4,8 Triliun: Saya Rugi Biarin, Nanti Diganti Tuhan

Baca Juga

Pegawai Dirjen Pajak yang ribut nantang Menkeu Sri Mulyani, Bursok Anthony Marlon mengakui aduannya ke Menkeu memang dasarnya adalah kerugian pribadi.

Bursok Anthony investasi daring 500 dollar Amerika Serikat ke perusahaan Capital.com, namun ternyata perusahaan yang punya cabang PT Antares Payment Method di Indonesia ini, statusnya bodong. Tidak punya NPWP tapi bisa mendirikan perusahaan investasi.

Nah sebagai pegawai pajak, Bursok adukan perusahaan investasi bodong ini ke Kemenkeu dan kepolisian. Bursok rela rugi ratusan dollar, tak apa yang penting negara dapat ribuan kali yaitu 4,8 triliun.

Harapannya perusahaan investasi bodong itu dan pihak terkait termasuk bank dan orang Kemenkeu yang terlibat diproses hukum. Burson mengkalkulasi negara berpotensi mendapatkan 4,8 triliun dari aduannya tersebut.

Bursok mengaku reka rugi secara pribadi dan duit investasinya lengap, asal negara tak bobol rugi banyak.

"Kerugian saya nggak besar, dan yang saya lihat bukan kerugian. Karena saya bukan cari ganti rugi, saya sudah pelajari UU, ini terasa lebih bagus nggak usah ganti rugi, ini nanti diganti sama Tuhan," ujar Bursok kepada Harianhaluan.com, Jumat pekan lalu.

Bukan apa, Bursok mengaku dengan bisa negara mendapatkan potensi triliunan rupiah itu lebih baik dibanding kerugiannya yang nggak seberapa tersebut.

"Saya pengen pengaduan saya ini diproses, negara bisa dapat, dibandingkan dengan kerugian saya yang saya alami, saya tak perhitungkan. Saya rugi biarin, negara bisa dapat ribuan kali lipat," jelasnya.

Bursok mengkalkulasi, negara bisa mendapatkan setidaknya 4,8 triliun jika pengadukannya soal perusahaan investasi bodong itu diproses dengan tegas oleh Kemenkeu dan kepolisian.

Hitung hitungannya begini. Kasus perusahaan investasi bodong itu kan melibatkan 8 bank di Indonesia.

Bursok yang sudah membaca aturan UU Perbankan, dalam hal terlibat dalam penipuan, bank maksimak akan didenda 300 miliar.

Dengan 8 bank yang terlibat dan satu bank kena denda 300 miliar, maka 8 bank itu wajib bayar denda ke negara totallnya 2,5 triliun.

"Yang jadi korban pengaduan bukan saya saja, pengaduan saya dan istri saya, ada dua pengaduan. Berarti 2,4 triliun itu dikali dua jadi 4,8 triliun," detail Bursok.

Jumlah kalkulasi potensi negara dapat pemasukan denda triliuanan itu bisa saja lebih. Entah berapa hitungan dari Dirjen Pajak.

"Itu kan merupakan PNBP (pendapatan negara bukan pajak) sanksi dari pelanggaran UU. Dari Pajak harus bisa dihitung, makanya kantor pajak harus masuk, baru nanti bisa kelihatan (potensi pemasukan negara)" jelasnya.

Dalam upaya membongkar kasus perusahaan investasi bodong ini proses hukum, Bursok dan istrinya mengaku sampai diiming-imingi duit suap 25 miliar.

Bisa saja Bursok dan istrinya ambil tawaran suap itu, namun Bursok dan istri tegas menolaknya demi negara mendapatkan potensi pemasukan.(*)

Sumber: harianhaluan

Foto: Bursok ribut nantang Sri Mulyani demo negara dapat 4,8 triliun (Kolase Instagram @smindrawati dan dokumen pribadi Bursok)