Tak Seperti Mario Dandy, Kisah Rafdi Si Anak Pejabat: Hidup Sederhana Jadi Kuli Bangunan
Kasus penganiayaan oleh Mario Dandy yang merupakan anak pejabat pajak masih menjadi sorotan publik. Aksi arogan Mario Dandy itu berbanding terbalik dengan Muhammad Rafdi Marajabessy, anak pejabat pajak yang viral karena gaya hidup sederhanya.
Sebelumnya, ulah Mario Dandy tak hanya membuat David sang menjadi koma di rumah sakit, tetapi juga membuat ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, dicopot dari jabatannya di Direktoral Jenderal Pajak (DJP).
Sosok Mario Dandy semakin disorot tajam karena gaya hidupnya yang sering pamer harta kekayaan ayahnya. Kini, publik pun kembali membandingkan aksi 'songong' Mario Dandy dengan sosok Rafdi yang viral dua tahun lalu.
Rafdi menjadi perbincangan masyarakat pada tahun 2019 lalu, setelah salah satu temannya mengunggah fotonya ke media sosial. Foto itu dibagikan menunjukkan kesederhanaan Rafdi dalam kehidupan sehari-hari.
Keluarga pejabat yang kerap kali identik dengan kenyaman dan juga kemewahan, seperti yang ditampakkan oleh Mario Dandy, tampaknya tidak berlaku untuk Rafdi, anak pejabat di Maluku Utara.
Lahir dari keluarga pejabat tidak menjadikan sosok Rafdi berpangku tangan pada sang ayah. Ia justru bekerja dengan kemampuannya sendiri, hingga kisahnya menjadi perbincangan beberapa tahun silam.
Sebagai informasi, Rafdy yang adalah putra ketiga Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, bekerja sebagai kuli bangunan.
Namanya kini kembali mencuat usai Mario Dandy membuat masyarakat berpandangan buruk tentang keluarga pejabat. Rafdi seolah membuktikan bahwa tidak semua anak pejabat memanfaatkan atau hanya berpangku tangan kepada jabatan orang tuanya.
Lantas, seperti apakah profil dan kisah inspiratif dari Rafdi Marajabessy yang berbanding terbalik dengan Mario Dandy tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini
Profil Muhammad Rafdi Marajabessy
Muhammad Rafdi Marajabessy merupakan anak pejabat yang memilih hidup sederhana, Ia merupakan anak ketiga sekaligus anak terakhir dari pasangan Wakil Wali Kota Tidore, Muhammad Senin dan Rahmawati Muhammad.
Kedua orang tuanya selalu menanamkan nilai-nilai hidup mandiri dan kesederhanaan. Oleh karenanya, Rafdi akhirnya memilih untuk mencari penghasilan sendiri.
Semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Rafdi memilih menjadi kuli bangunan sebagai jalan yang ia pilih untuk mencari pundi-pundi rupiah, tanpa meminta ataupun memanfaatkan harta kekayaan dan jabatan orang tuanya.
Di tahun ia viral, beredar di sosial media foto Rafdi tengah memegang sekop untuk mengangkut pasir. Foto lain yang tersebar juga menunjukkan ia tengah selesai bekerja sebagai kuli bangunan,
Terlihat juga Rafdi menggunakan sendal jepit, dan mengenakan kaos berlengan panjang. Tidak hanya itu, ia juga terlihat menggunakan celana pendek dan membawa tas rajutan yang ia selempangkan di bahunya.
Kesederhanaan dan juga kemandirian dari sosok Rafdi ini diketahui diajarkan oleh sang ayah. Sinen menuturkan jika anak-anaknya kerpa dididik agar memiliki sifat pekerja keras, meskipun sang ayah merupakan seorang pejabat daerah.
Tak hanya itu, Sinen juga kerap menceritakan kerja kerasnya di masa lalu kepada anak-anaknya tidak terkecuali kepada Rafdi.
Rafdi sendiri kini telah menikah dengan seorang wanita bernama Sri Dayu Wahdania Daud Toduho. Istri David merupakan Sarjana Teknik yang tidak mempermasalahkan jika suaminya merupakan seorang kuli bangunan.
Dari pernikahannya tersebut, Rafdi juga sudah dikaruniai putri yang kerap dipamerkan di media sosial Instagram Rafdi.
Meskipun telah bekerja menjadi seorang kuli bangunan, Rafdi mengaku memiliki cita-cita untuk menjadi pejabat daerah seperti ayahnya. Ia juga menyebutkan keinginannya untuk bisa melanjutkan karier sang ayah.
Sumber: suara
Foto: Muhammad Rafdi Marajabessy, putra ketiga Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Muhammad Sinen. Rafdi justru bekerja sebagai kuli bangunan untuk mencari nafkah. [Facebook/Muhammad Naoval]
Tak Seperti Mario Dandy, Kisah Rafdi Si Anak Pejabat: Hidup Sederhana Jadi Kuli Bangunan
Reviewed by Admin Kab. Semarang
on
Rating:
Tidak ada komentar