Akhirnya Rakyat Pemalang Menanggung Kerugian Perusahaan Milik Plat Merah

Baca Juga

Komando Bhayangkara, Pemalang -  Perseroan Terbatas Aneka Usaha ( PT. AU ) milik Kabupaten Pemalang yang belum lama berdiri, merupakan Perusahaan peralihan yang sebelumnya bernama Perusahaan Daerah Aneka Usaha ( PD. A.U ). Senin (04/09/2023) 

Berdirinya PT tersebut ternyata bukannya untung namun buntung dalam perjalanan usaha ini, malah menimbulkan bahan perbincangan  yang cukup serius dari berbagai kalangan baik, dari anggota DPRD, lembaga-lembaga kemasyarakatan maupun masyarakat.

Bahkan Plt  Bupati Pemalang H. Mansur Hidayat, S. T.  sampai  mengeluarkan ultimatum memaksa mundur Komisaris beserta Direksi perusahaan. 

Selain memberhentikan jajaran komisaris dan Direksi, Plt. Bupati juga langsung menunjuk "Anda Asri Hardiyanto " sebagai Plt. Direktur PT A.U.

PD A.U diganti dengan PT Aneka Usaha oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan harapan akan ada investor menanam modalnya demi perkembangan usaha milik plat merah ini. 

PT Aneka Usaha  juga di maksudkan supaya bisa meningkatkan penghasilan asli daerah serta menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk mencapai kemakmuran rakyat.

Namun, Perusahaan yang satu ini terkesan hanya menjadi beban berat pada Pemerintah Daerah terutama anggaran APBD.  

Selama perusahan ini berdiri, PT Aneka Usaha belum menunjukan salah satu produk yang bisa di andalkan, karena hampir produk yang di hasilkan terkesan banyak yang merugi.

Bahkan tersebar kabar isu yang terhembus bahwa perusahaan tersebut yang berdiri sejak tahun 2021 telah merugi sampai Rp.8 milyar untuk pendirian Bejingplant dan Ashpal yang saat ini masih mangkrak , Rp.6 Milyar Pasi ( Produksi Beras Mapan ),  temuan dari BPKP sebesar Rp.1,3M.  adapun yang lain  entah kemana uangnya. 

Akibat persoalan tersebut, saat ini kondisi PT A.U dalam situasi di ujung tanduk alias terancam kolep. 

Sementara itu dari hasil pantauan awak media di lapangan menyebutkan bahwa, muncul kabar kerugian yang dialami oleh PT. Aneka Usaha diwarisi masalah hutang dan kerugian milyaran Rupiah. 

Dugaan kerugian itu akibat pinjaman pihak ketiga  yang macet, adapun pinjaman itu dengan jaminan Sertifikat, BPKB kendaraan roda 2 dan 4, berkisar mencapai 7 Milyar Rupiah.

Selain itu tunggakan Pajak selama 14 tahun dari tahun 2007 sampai 2021 belum terbayarkan.

Menyinggung soal kerugian yang dialami Perusahaan Terbatas Aneka Usaha ( PT AU ) Kabupaten Pemalang, Pj Sekda Moh. Sidik pada media  mengaku bahwa kerugian PT Aneka Usaha saat ini sebesar Rp.45 Milyar yang meliputi utang jangka pendek dan perjanjian dengan pihak ke tiga.

"Dengan kerugian tersebut pihak Pemerintah Daerah sedang meminta pertanggung jawabannya kepada Komisaris dan Direksi selama 1 Minggu, Dan apabila tidak bisa memenuhinya maka Pemkab tidak segan segan melakukan jalur hukum dan kami akan laporkan ke Pengadilan " katanya tegas.

Selain itu Sidik juga menyampaikan terkait kerugian yang saat itu dialami perusahaan sebelumnya ( PD A.U ), dirinya menyampaikan, " Yang jelas itu nanti ada penyortiran internal, karena itu urusan urusan sebelumnya dan akan di tangani tersendiri, kami akan fokus kan pada periode yang saat ini " Pungkas Sidik

Sementara itu, Seusai Rapat Paripurna DPRD Pemalang, Plt. Bupati H. Mansur Hidayat, S. T. ketika dimintai keterangannya Senin 4 September 2023 mengatakan, " Pada intinya saya ingin berbenah, sehingga Komisaris, Direksi semuanya akan kami ganti dan kita tunjuk  untuk menata kembali " kata Mansur 

Mengenai tanggung jawab kerugian, dalam hal ini direktur juga harus menanggung kalau bila adanya kerugian yang di langgar.

"Dan sanksinya apa bila itu ada sesuatu yang di langgar,  kemudian tidak mau bertanggung jawab, kita laporkan, Pemerintah akan melaporkan kepada pihak yang berwajib"  Tegas Mansur.

Disinggung Penyertaan Modal Pemerintah ke PTAU.  Mansur mengaku Pemerintah sudah memberikan penyertaan modal sejumlah 7 Milyar. 

Menanggapi hal tersebut Anggot Komisi C Daliwan dari Fraksi PKS pada Media  dengan tegas mengatakan PT A.U. 

" Sebaiknya di bubarkan saja dari pada merugi terus, lebih baik anggarannya di fungsikan untuk yang lain, seperti infrastruktur misalnya " tegas Daliwan. (Wskt/bdnMKB)