Heboh! Kedok Dokter Gadungan di RS PHC Surabaya Terkuak, 2 Tahun Praktek Ternyata Cuma Lulusan SMA

Baca Juga

Aksi seorang pria lulusan SMA hampir sempurna menjadi dokter dengan bermodal ijazah editan, menipu seleksi hingga diterima di RS PHC Surabaya.

Pria bernama Susanto tersebut bahkan sempat menikmati hasil penipuannya sebagai dokter selama dua tahun lamanya, dan akhirnya terbongkar.

Dilansir dari unggahan akun Instagram @mood.jakarta, berdasarkan surat dakwaan Ugik Ramatyo selaku jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Tanjung Perak, Susanto pada awalnya melihat lowongan kerja sebagai dokter dari RS PHC.

Setelah itu Susanto langsung melamar sebagai dokter di RS PHC menggunakan identitas orang lain.

Dalam hal itu Susanto hanya mengganti foto wajah dan memalsukan tanda tangan dari korbannya, yaitu dokter Anggi Yurikno.

Setelah itu Susanto dinyatakan lolos seleksi wawancara, dan pihak RS PHC langsung menyodorkan Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.

Pasca mendapatkan surat itu, Susanto lalu dipekerjakan sebagai Dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic.

Dalam hal ini Susanto ditugaskan di Klinic K3 PT Pertamina EP IV Cepu mulai tanggal 15 Juni 2020 hingga tanggal 31 Desember 2022.

Usai berakhirnya masa kontrak, Ika Wati selaku staf yang mengurus bidang Sumber Daya Manusia (SDM) meminta lagi berkas lamaran Susanto.

Hal itu dilakukan Ika guna memperpanjang masa kontrak kerja Susanto alias dr Anggi Yurikno sebagai nama samaran.

Ini menjadi titik awal terbongkarnya kedok Susanto saat mengirim berkas lamaran ke Ika Wati via WhatsApp.

Ika Wati menemukan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan Susanto atas nama dr Anggi Yurikno berbeda dengan foto wajah Susanto.

Ika Wati kemudian mengkroscek ke website, dan benar saja ditemukan adanya perbedaan data Susanto.

Berdasarkan penelusurannya, terbukti bahwa Susanto bukanlah dr Anggi Yurikno yang dimaksud dalam Sertifikat Tanda Registrasi.

Pemilik nama asli dr Anggi Yurikno bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.

Mengetahui hal ini, Ika Wati lantas langsung melaporkan peristiwa itu kepada rekannya, Dadik Dwirianto.

Kemudian keduanya kembali melakukan klarifikasi data untuk memastikan lagi secara rinci serta menghubungi dr Anggi Yurikno sebagai pemilik identitas asli.

Saat dihubungi, dr Anggi Yurikno terkejut lantaran dirinya merasa tak pernah memberikan, meminjamkan, hingga memalsukan identitas kepada siapapun.

Dr Anggi Yurikno kemudian membenarkan bahwa berkas yang digunakan oleh Susanto tersebut adalah miliknya.

Setelah itu Ika Wati bersama rekannya langsung melaporkan kejadian kepada pimpinan, dan Susanto akhirnya dilaporkan ke polisi. (*)

Sumber: kilat

Foto: Ini Profil dan Rekam Jejak Susanto Dokter Gadungan di RS PHC Surabaya. (Instagram/@anggi_yurikno)