Warga Rempang Mengaku 'Siap Mati' pada Media Asing, Menolak Rencana Pengosongan Lahan pada 28 September 2023
Media asing Aljazeera menyoroti kondisi Indonesia khususnya pulau Rempang yang sempat mengalami kericuhan karena protes warga dengan kepolisian pada 7 September 2023.
Headline yang diusung media asing Al Jazeera pada hari Kamis, 21 September 2023 adalah, "siap mati: pertikaian Eco-City Indonesia terus meningkat seiring bayang-bayang batas waktu penggusuran."
Dilansir Hops.ID dari Al Jazeera, salah satu media asing Timur Tengah, telah mewawancarai beberapa warga di pulau Rempang, yang menyatakan keberatannya atas proyek strategis nasional pemerintah Indonesia.
Halimah berusia delapan puluh tahun lahir di Sembulang di pulau Rempang di provinsi Kepulauan Riau Indonesia dan menghabiskan hari-harinya di sekitar pemukiman nelayan yang sepi, memasak makanan laut segar untuk cucu-cucunya dan menikmati masa tuanya.
Menurut hasil wawancara Aljazeera, penting bagi Halimah untuk tetap berada di Rempang, dan tutup usia di sana.
"Saya ingin dimakamkan di kuburan sini, di samping datuk (kakek) saya dan anggota keluarga saya yang lain," kata Halimah dikutip Hops.ID dari Al Jazeera pada hari Kamis, 21 September 2023.
Halimah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia selama 20 tahun sebelum dia pulang kembali ke Indonesia.
"Ini adalah rumah saya, dan di sinilah saya ingin mati," katanya.
"Saya suka tempat ini lebih dari apapun," lanjut Halimah.
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh pemuda Rempang bernama Hendra, yang tidak mau memberikan nama aslinya pada media asing Al Jazeera karena takut terjadi hal yang tak diinginkan.
Hendra berusia tiga puluh tahun, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa proyek Eco-City dan relokasi mengancam budaya dan cara hidup penduduk di daerah tersebut.
Hendra adalah generasi kedelapan dari keluarganya yang tinggal di Sembulang, dan ia memandang tanah itu sebagai warisan dari leluhurnya.
Seperti mayoritas penduduk Rempang, Hendra adalah warga Melayu, etnis di Indonesia yang membentuk sekitar empat persen dari 270 juta penduduk negara RI.
"Pemerintah jauh dari kemanusiaan dan intimidasi yang kami hadapi untuk membuat kami pindah, sangat luar biasa," katanya Hendra dikutip Hops.ID dari Al Jazeera pada hari Kamis, 31 September 2023.
"Kami hanya dipandang sebagai objek, bukan orang sungguhan," ucap Hendra.
Hendra mengatakan pada Al Jazeera bahwa dia menolak untuk pindah dari rumah keluarganya dengan ganti biaya berapapun.
"Apa pun yang perlu kami lakukan pada 28 September, kami akan melakukannya," kata Hendra dinukil Hops.ID dari Al Jazeera.
"Saya siap mati jika harus," imbuh Hendra.***
Sumber: hops
Foto: Ilustrasi Warga Rempang/Net
Warga Rempang Mengaku 'Siap Mati' pada Media Asing, Menolak Rencana Pengosongan Lahan pada 28 September 2023
Reviewed by Admin Pusat
on
Rating:
Tidak ada komentar