BEM Soloraya Gelar Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti, Sebut Jokowi Gagal Jadi Kepala Negara
Ratusan mahasiswa dari BEM Soloraya menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Gladag, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (3/11/2023) sore.
Aksi itu digelar untuk menolak politik dinasti, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat capres dan cawapres, serta kinerja Presiden Jokowi.
Presiden BEM Universitas Sebelas Maret (UNS), Hilmy Ash Shidiqi menjelaskan, ada dua sisi yang dilihat dari kinerja Jokowi.
Dikatakan, Jokowi juga mampu menghantarkan Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution untuk menjadi Wali Kota Solo dan Medan, serta dan menghantarkan anak bungsunya Kaesang Pangarep menjadi ketua partai.
"Jokowi berhasil menghantarkan anaknya menjadi calon wakil presiden Indonesia," tegas Hilmy.
Meski demikian, Jokowi diniali berhasil menjadi kepala keluarga yang baik, akan tetapi sebagai kepala negara, buruk.
"Maka dari itu Pak Jokowi perlu mengetahui bahwasanya Indonesia adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. Jangan gunakan hukum untuk memperawet kekuasaan dan jangan menggunakan kekuasaan untuk mengotak-atik hukum itu sendiri," tandasnya.
Disinggung dipilihnya Bundaran Gladag sebagai lokasi aksi, menurut Hilmy, lantaran menjadi pusat sekaligus ikon di Kota Bengawan.
"Kita pilih lokasi aksi ini karena menjadi center menjadi ikon solo itu sendiri. Kita menyuarakan bersama-sama terkait penolakan politik dinasti, putusan MK, sekaligus kinerja dari Presiden Jokowi yang kita nilai gagal dalam menjalankan perannya sebagai kepala negara," tegas dia.
Sumber: suara
Foto: Ratusan mahasiswa dari BEM Soloraya menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Gladag, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (3/11/2023) sore. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]
BEM Soloraya Gelar Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti, Sebut Jokowi Gagal Jadi Kepala Negara
Reviewed by Admin Pusat
on
Rating:
Tidak ada komentar