Diskusi Kebudayaan Sampah Dengan Awak Media : Solusi Penanganan Sampah dan Edukasi untuk Masyarakat

Baca Juga

Komando Bhayangkara, Pemalang - Diskusi kebudayaan sampah yang digelar di Pemalang pada hari ini (30/06/2024), acara yang dihadiri oleh Ketua Dewan Kesenian dan pegiat lingkungan, Andi Rustono, teknisi TPST Edi Kenzo, serta wartawan Pemalang tersebut mencoba mencari solusi penanganan sampah yang menjadi permasalahan utama di daerah ini. Minggu (30/06/2024)

Dalam diskusi tersebut, terungkap bahwa paradigma masyarakat yang masih menganggap sampah sebagai sesuatu yang berbau tak sedap, mencemari, dan kotor, menjadi salah satu hambatan utama dalam penanganan sampah di Pemalang. Selain itu, kurangnya keseriusan dari Pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan sampah juga menjadi sorotan dalam diskusi ini. Meskipun telah diterbitkan Peraturan Daerah, namun belum ada Peraturan Bupati yang menyeluruh dan regulasi yang jelas untuk Desa agar bisa mengolah sampah dengan baik.

Dalam mencari solusi permasalahan sampah yang ada, acara tersebut menyoroti pentingnya adanya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). TPST yang sedang dibangun di kawasan PT. Aneka Usaha di Dukuh Silarang, Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang diharapkan dapat menyelesaikan persoalan sampah di Pemalang. Selain itu, TPST juga akan dikelola oleh Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai salah satu solusi untuk menjaga keberlanjutan pengolahan sampah di daerah ini.

Media massa juga turut berperan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya tanggung jawab bersama dalam mengelola sampah. Diharapkan bahwa melalui pemberitaan yang edukatif, masyarakat dapat memahami bahwa penanganan sampah bukanlah tugas Pemerintah semata, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama.

Selain itu, dalam diskusi tersebut juga pemberitahuan  penutupan TPA Pesalakan tanggal 30 Juni 2024. Namun, terdapat pengecualian untuk sampah yang berasal dari Kecamatan Pemalang dan Kecamatan Taman, yang akan tetap memanfaatkan TPA Pesalakan sampai waktu yang belum ditentukan.

Dengan adanya diskusi ini, diharapkan bahwa solusi penanganan sampah di Pemalang dapat segera terwujud. Edukasi kepada masyarakat menjadi hal yang penting agar kesadaran akan kebersihan dan lingkungan yang bersih dapat ditanamkan secara lebih luas dan mendalam.

(BondanMKB)