Breaking News

Sosialisasi TPST di Slarang Surajaya Menuai Protes dari Warga Desa Surajaya


Komando Bhayangkara, Pemalang - Sosialisasi yang diadakan untuk mengenalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di desa Slarang Surajaya malam Jumat 27 Juni 2024  menuai protes dari sebagian warga.

Acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wiji Mulyati, S.Km , Kepala Dinpermades Drs. Ahmady Stiawan, Camat Pemalang Drs. Sis Muhammad M,  Direktur Perumda Air Minum Tirta Mulia Slamet Efendi,  Danramil Pemalang, Kapolsek Pemalang AKP. Muhammad Ghufron, S.H, M.H , Pegiat lingkungan Andi Rustono, Kepala Desa Surajaya Wasno, Andi Kenzo (teknisi TPST) serta tokoh masyarakat Slarang dan Kedungsantri serta masyarakat Surajaya, bertujuan untuk memperkenalkan TPST sebagai wujud pengolahan sampah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat di sekitarnya.

Namun, konsep pengolahan sampah ini masih menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Sebagian warga masih terpaku pada anggapan lama, bahwa sampah adalah bau, kotor, dan dapat menyebabkan pencemaran. Namun, TPST ini, menurut penuturan pihak terkait, merupakan terobosan baru yang menjadi kebanggaan Pemalang, dan diklaim sebagai TPST terbesar di Jawa Tengah.

Sebelumnya, para tokoh masyarakat dan perwakilan Pemerintah Desa telah mengunjungi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) di daerah Rempoah Banyumas pada tanggal 22 Juni 2024, yang dikelola oleh Desa setempat. Lokasinya yang berada di tengah pemukiman warga tidak menimbulkan polusi udara dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

Meski sebagian besar warga terbuka dengan adanya pabrik pengolahan sampah ini, beberapa di antaranya masih menolak dengan alasan kurangnya sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Desa. Namun, dalam waktu dekat, Pemerintah Desa Surajaya akan menyelenggarakan sosialisasi kedua, yang diharapkan dapat mencapai kesepakatan antara masyarakat dan pihak pengelola TPST.

Faris selaku perwakilan dari warga Dukuh Silarang menyayangkan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat “Intinya masyarakat Dukuh Silarang menolak keras adanya tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) disini. " Ini kan baru sosialisasi kok ternyata sudah ada mesin pengolahan sampah disini ” kata Faris bersama puluhan warga.

“Tolong ini di hentikan dulu, seharusnya musyawarahkan dulu dengan warga dan kalau sudah sepakat baru di bangun. Ini baru sosialisasi saja kami sudah menolak kok tau – tau udah dibangun,” ungkapnya.

Faris berharap “Tolong ya mas, di sampaikan aspirasi kami yang betul – betul, agar apa yang menjadi aspirasi warga Dukuh Silarang tersampaikan,”.

Dari sisi lain yaitu Pemerintah Desa dalam hal ini Kades Surajaya Wasno mengatakan “Prinsip, kami dari Pemerintah Desa hanya memfasilitasi dan menjembatani apa yang menjadi program – program Pemerintah Daerah dalam mengurai permasalahan sampah. Terkait adanya penolakan oleh beberapa warga saat sosialisasi kami upayakan komunikasi pendekatan lagi,” ungkapnya

Sementara, Wiji Mulyati, S.Km. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, 
saat akan di minta statementnya terkait acara ini, mengatakan : 
“Saya gak mau berkomentar, karena ini bukan ranah saya,” 

Namun, secara umum, masyarakat setuju dengan adanya TPST namun diadakan sosialisasi lagi dan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
(BondanMKB)

Sosialisasi TPST di Slarang Surajaya Menuai Protes dari Warga Desa Surajaya Sosialisasi TPST di Slarang Surajaya Menuai Protes dari Warga Desa Surajaya Reviewed by Admin Pemalang on Rating: 5

Tidak ada komentar