Breaking News

Dorongan Presidium Gunung Slamet Menuju Taman Nasional untuk Lindungi Ekosistem dan Kehidupan Masyarakat Setempat

Komando Bhayangkara, Pemalang - Dalam upaya melestarikan ekosistem Gunung Slamet, Presidium Gunung Slamet Menuju Taman Nasional telah menggalang dukungan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai Taman Nasional. Langkah ini dianggap penting mengingat ekosistem gunung, yang merupakan rumah bagi 15% populasi dunia, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim yang dapat mengancam mata pencaharian masyarakat setempat.

Ekosistem Gunung Slamet memiliki kekayaan spesies endemik dan menyediakan berbagai macam habitat yang beragam. Di ketinggian tertentu, kita dapat menemukan hutan pegunungan yang lebat, sedangkan di ketinggian lebih tinggi, lingkungan semakin keras dengan suhu lebih rendah dan angin kencang. Layanan ekosistem yang ditawarkan, seperti penyimpanan karbon dan pasokan air, menjadikan kawasan ini semakin berharga.

Dorongan Presidium untuk Gunung Slamet menjadikan Taman Nasional agar kelestarian Ekosistem gunung diantaranya :
Ekosistem gunung merupakan rumah bagi 15% populasi dunia. 
Ekosistem gunung rentan terhadap perubahan iklim yang dapat mengancam mata pencaharian masyarakat setempat. 
Ekosistem gunung mengandung banyak spesies endemik. 
Ekosistem gunung menyediakan berbagai macam habitat yang tersebar dan beragam. 
Ekosistem gunung mengalami stratifikasi, yaitu kondisi di mana suhu turun seiring peningkatan ketinggian. 
Di ketinggian sedang, biasanya terdapat hutan pegunungan yang lebat. 
Di ketinggian yang lebih tinggi, kondisi lingkungannya lebih keras, dengan suhu yang lebih rendah dan angin kencang. 
Ekosistem gunung memiliki variasi dalam layanan ekosistem, yang meliputi penyimpanan karbon dan pasokan air. 

Ketua Presidium Gunung Slamet Menuju Taman Nasional, Andi Rustono, saat awak media temui di acara Silahturahmi Budaya
Dewan Kesenian  Pemalang 28-29 Desember 2024, bertempat di Padepokan "Lintang Kemukus" Paduraksa Pemalang dan salah satu acara Focus Group Discusion (FGD) membahas Gunung Slamet Menuju Taman Nasional, menjelaskan bahwa dalam Kongres Darurat Gunung Slamet yang diadakan pada Oktober 2024, hampir seratus orang yang terdiri dari aktivis, pecinta lingkungan, dan pendaki berkumpul untuk mendukung usulan ini. "Syarat untuk menjadikan Gunung Slamet sebagai Taman Nasional sudah ada, termasuk keberadaan flora dan fauna endemik seperti 'Kantong Semar'," ujarnya.
Andi mengungkapkan keprihatinan atas praktik perambahan hutan untuk mengembangkan lahan pertanian, yang kini sudah mencapai ketinggian 2000 meter dpl (di atas permukaan laut). Lima kabupaten yang meliputi Pemalang, Tegal, Purbalingga, Purwokerto, dan Brebes merasakan dampak negatif dari kerusakan ini.

Upaya sosialisasi kepada tokoh dan masyarakat juga telah dilakukan. Andi menegaskan bahwa menjadikan Gunung Slamet sebagai Taman Nasional tidak berarti melarang kegiatan ekonomi, pendakian, atau wisata. "Kami akan menerapkan zonasi untuk membedakan antara zona ekonomi dan zona perlindungan flora dan fauna, sehingga manusia dan alam dapat hidup selaras," tuturnya.

Menyinggung adanya pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi dari situasi ini, Andi mengingatkan bahwa banyak petani yang menjadi korban dari praktik merusak tersebut dan meminta Negara untuk hadir dalam menyelesaikan persoalan ini.
Sebagai penutup, Andi Rustono menyatakan, "Gunung Slamet milik kita bersama, Gunung Slamet adalah pakunya Jawa, perlu kita selamatkan!" Seruan ini menjadi gambaran jelas betapa pentingnya melindungi Gunung Slamet tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam di sekitarnya.

Berikut Fauna endemik yang hidup di Gunung Slamet yang harus dilindungi adalah: Elang jawa, Owa jawa, Anggrek permata, Kantong semar. 

Selain itu, di Gunung Slamet juga hidup hewan-hewan lain, seperti: 
Macan tutul, Surili jawa, Rekretan, Kucing hutan, Kijang, Babi hutan, Bajing, Rusa.
Namun, hampir semua flora dan fauna di Gunung Slamet semakin sulit ditemukan, bahkan beberapa di antaranya berstatus hampir punah. Beberapa hewan yang terancam serius di antaranya adalah owa jawa, pinang jawa, macan tutul, surili jawa, rekrekan, dan kucing hitam. 
(BondanMKB)

Dorongan Presidium Gunung Slamet Menuju Taman Nasional untuk Lindungi Ekosistem dan Kehidupan Masyarakat Setempat Dorongan Presidium Gunung Slamet Menuju Taman Nasional untuk Lindungi Ekosistem dan Kehidupan Masyarakat Setempat Reviewed by Admin Pemalang on Rating: 5

Tidak ada komentar